HALAMAN PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN
Karya tulis yang
berjudul “Kesenian Negara Jepang” telah disetujui dan disahkan pada :
Hari :
Tanggal :
Karya : Resa Ovelia Hamzar
Kelas : XI IPA 5
Sebagai pemenuhan
tugas mata pelajaran “BAHASA INDONESIA” SMA Negeri 8 KOTA JAMBI, oleh guru
pembimbing pelajaran Bahasa Indonesia
Mengetahui,
Guru pembimbing
Nila Sari Nasution, S.P.d
Nip : 19670721199412201
HALAMAN MOTTO
1.
Berusahalah
jangan sampai terlengah walau sedetik saja, karena atas kelengahan kita tak
akan bisa dikembalikan seperti semula
2.
Jika
kau gagal dalam berencana, maka kau berencana untuk gagal
3.
“Orang-orang hebat di bidang apapun
bukan baru bekerja karena mereka terinspirasi, namun mereka menjadi
terinspirasi karena mereka lebih suka bekerja. Mereka tidak menyia-nyiakan
waktu untuk menunggu inspirasi." (Ernest Newman)
4.
Menuntut ilmu tidak memandang usia,
golongan atau kekayaan, karena setiap orang berhak memperoleh pendidikan
5.
“Orang-orang yang sukses telah belajar
membuat diri mereka melakukan hal yang harus dikerjakan ketika hal itu memang
harus dikerjakan, entah mereka menyukainya atau tidak.”(Aldus Huxley)
6.
Tidak ada yang tidak mungkin di dunia
ini asalkan kita mau berusaha
KATA PENGANTAR
Puji
dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya makalah
yang berjudul "Kesenian Negara Jepang". Tidak lupa saya mengucapkan
terimakasih atas segala bantuan dari pihak yang telah ikut serta dengan
memberikan semangat maupun masukan terhadap makalah ini.
Saya telah
menuangkan segala pengetahuan dan kemampuan yang saya miliki untuk menyusun
makalah ini. Saya harap makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, Untuk ke depannya agar dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena
keterbatasan pengetahuandan pengalaman saya, saya yakin jika masih banyak
kekurangan yang ada di dalam makalah
ini. Oleh karena itu saya mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata saya ucapkan terimakasih
kepada para pembaca, semoga dapat menambah sedikit pengetahuan anda mengenai Kesenian Negara Jepang
DAFTAR ISI
Halaman Judul………………………………………………………………………
Halaman Pengesahan.................................................................................................
i
Halaman Motto..........................................................................................................
ii
Kata Pengantar.......................................................................................................... iii
Daftar Isi.................................................................................................................... iv
Daftar Tabel Atau Gambar........................................................................................
v
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang..................................................................................................... 1
1.2 Tujuan.................................................................................................................. 1
BAB II Pembahasan
2.1 Landasan teori..................................................................................................... 2
2.2 Macam-macam kesenian Negara Jepang.............................................................. 2
2.3 Festival tahunan Negara Jepang.......................................................................... 7
2.4 Musik tradisional Negara Jepang......................................................................... 12
BAB III Penutup
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................... 15
3.2 Saran.................................................................................................................... 15
Daftar Pustaka
DAFTAR TABEL DAN GAMBAR
Gambar Pakaian Tradisional Jepang ......................................................................... 2
Gambar Upacara minum teh...................................................................................... 3
Gambar Contoh Ikebana ........................................................................................... 4
Gambar tako atau seni layang-layang ....................................................................... 4
Gambar Perayaan Matsuri.......................................................................................... 5
Gambar Papan Shogi................................................................................................. 6
Gambar Teater Kabuki .............................................................................................. 6
Gambar Origami ....................................................................................................... 6
Gambar Festival Gion Matsuyuri .............................................................................. 7
Gambar Festival Awa Odori ..................................................................................... 8
Gambar Festival Kanda Matsuri ............................................................................... 8
Gambar Festival Suki Matsuri .................................................................................. 9
Gambar Festival Nebuta Matsuri .............................................................................. 9
Gambar Festival Kishiwada Danjiri Matsuri ............................................................ 10
Gambar Tenjin Matsuri ............................................................................................. 10
Gambar Kochi Yosakoi............................................................................................. 11
Gambar Tanabata Matsuri.......................................................................................... 11
Tabel alat musik tradisional Jepang........................................................................... 13
Gambar Alat Horagi.................................................................................................. 13
Gambar Alat musik Naruko....................................................................................... 13
Gambar Alat musik Taiko.......................................................................................... 14
Gambar Alat musik Tsuzumi..................................................................................... 14
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Jepang
(bahasa Jepang: 日本
Nippon/Nihon, nama resmi: Nipponkoku/Nihonkoku) adalah sebuah negara kepulauan
di Asia Timur. Letaknya di ujung barat Samudra Pasifik, di sebelah timur Laut
Jepang, dan bertetangga dengan Republik Rakyat Cina, Korea, dan Rusia.
Pulau-pulau paling utara berada di Laut Okhotsk, dan wilayah paling selatan
berupa kelompok pulau-pulau kecil di Laut Cina Timur, tepatnya di sebelah
selatan Okinawa yang bertetangga dengan Taiwan.
Jepang
adalah salah satu tujuan destinasi wisata yang kental dengan kebudayaan dan
kesenian nya.Jepang merupakan Negara yang di juluki Negara matahari dan Negara
bunga sakura, mengapa demikian? Karena di Negara jepang mayoritas beragama
Shinto yang menyembah matahari sehingga disebut Negara matahari, sedangkan
julukan Negara bunga sakura di berikan karena banyak bunga sakura yang tumbuh di
tanah jepang, bahkan untuk menyambut musim semi sakura orang jepang mempunyai
suatu tradisi, yaitu biasa disebut perayaan hanami (perayaan melihat mekarnya
bunga) sebagai symbol kebahagiaan karena datangnya musim semi, di mana di saat
itu bunga sakura mekar dengan cantiknya. Di setiap budayanya mempunyai arti
tersendiri. Dari zaman jomon sampai zaman hesei sekarang, orang jepan mampu
melestarikan kebudayaannya sendiri.
1.2 Tujuan
Tujuan penulisan makalah “Kesenian
Negara Jepang” ini bertujuan untuk lebih memahami kesenian yang terdapat di
Jepang, mengetahui destinasi dan kegiatan budaya di Jepang, dan juga sekaligus
untuk memenuhi tugas bahasa Indonesia
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Landasan Teori
Negara Jepang memiliki kesenian dan
kebudayaan yang unik dan menarik untuk dibahas membuat Negeri Matahari Terbit
ini banyak dibicarakan dan dikenal masyarakat. kebudayaan jepang yang sampai
saat ini masih dilakukan dalam berbagai kesempatan misalkan perayaan hanami, di
karenakan masyarakat jepang mencintai kebudayaannya sendiri dan mau menjaganya.
Orang jepang mau memakai pakaian seberat dan setebal kimono untuk sekedar
menghadiri upacara resepsi pernikahan ataupun untuk mendatangi festival tahunan
mereka, sadarkah seberapa besar cintanya warga Jepang pada kebudayaannya
sendiri.
Tidak ada salahnya kita mengetahui
seperti apa kebudayaan Jepang itu, mungkin dengan mengetahui beberapa
kebudayaan Jepang kita bisa sedikit meniru cara melestarikan kebudayaannya,
mungkin bisa meniru rasa kecintaan warga Jepang terhadap kesenian dan
kebudayaan mereka untuk melestarikan kesenian dan kebudayaan Indonesia.
2.2 Macam-Macam Kesenian Negara Jepang
1. Pakaian
Tradisional Jepang
Jepang memiliki pakaian Tradisional
yang disebut Kimono, sudah banyak orang tau bahwa kimono adalah pakaian
Tradisional Jepang. Dahulu kimono digunakan untuk kegiatan sehari-hari, namun
pada saat ini, komono hanya digunakan di acara-acara khusu. Kimono bisa di
pakai oleh pria atau wanita, kimono pria umumnya lebih sederhana baik dalam
design, motif dan juga warnanya yang biasanya didominasi oleh berwarna gelap
seperti hijau tua, coklat tua, biru tua atau hitam, sedangkan Kimono untuk
wanita dikenal ada beberapa jenis menunjukkan umur pemakai, status perkawinan,
dan tingkat formalitas dari acara yang dihadiri. Disamping itu kimono wanita
juga memiliki berbagai aksesoris tambahan yang cukup banyak. Seiring dengan
perkembangan zaman kimono berkembang mengikuti perkembangan fashion, kini
kimono tak hanya dipakai untuk acara resmi seperti pernikahan ataupun festival
namun banyak yang memakainya untuk dijadikan cosplay.
2. Upacara
Meminum Teh
Upacara minum teh (茶道 sadō, chadō?, jalan teh) adalah ritual tradisional Jepang dalam menyajikan teh untuk tamu
Pada
zaman dulu disebut chatō (茶の湯?) atau cha no yu.
Upacara minum teh yang diadakan di luar ruangan disebut nodate.
Teh
disiapkan secara khusus oleh orang yang mendalami seni upacara minum teh dan
dinikmati sekelompok tamu di ruangan khusus untuk minum teh yang disebut chashitsu. Tuan rumah juga bertanggung
jawab dalam mempersiapkan situasi yang menyenangkan untuk tamu seperti memilih lukisan dinding (kakejiku),
bunga (chabana), dan mangkuk keramik yang sesuai dengan musim dan status tamu yang diundang.
Teh tidak hanya
dituang dengan air panas dan diminum, tetapi sebagai seni dalam arti luas.
Upacara minum teh mencerminkan kepribadian dan pengetahuan tuan rumah yang
mencakup antara lain tujuan hidup, cara berpikir,
agama, apresiasi peralatan upacara minum teh dan cara meletakkan benda seni
di dalam ruangan upacara minum teh (
chashitsu) dan berbagai pengetahuan seni secara umum yang
bergantung pada aliran upacara minum teh yang dianut.
Seni
upacara minum teh memerlukan pendalaman selama bertahun-tahun dengan
penyempurnaan yang berlangsung seumur hidup. Tamu yang diundang secara formal
untuk upacara minum teh juga harus mempelajari tata krama, kebiasaan,
basa-basi, etiket meminum teh dan menikmati makanan kecil yang dihidangkan.
Pada
umumnya, upacara minum teh menggunakan teh bubuk
matcha yang dibuat dari
teh hijau yang digiling halus. Upacara minum
teh menggunakan matcha disebut matchadō,
sedangkan bila menggunakan teh hijau jenis sencha disebut senchadō.
“minuman keras dan perjudian harus dilarang dari acara minum teh”(
Murata Jukō : 1423–1502).
Acara minum teh juga harus merupakan sarana pertukaran pengalaman spiritual
antara pihak tuan rumah dan pihak yang dijamu
3.
Ikebana
Ikébana (
生花?) adalah
seni merangkai
bunga yang memanfaatkan berbagai jenis
bunga, rumput-rumputan dan tanaman dengan tujuan untuk dinikmati keindahannya.
Ikebana berasal dari
Jepang tetapi telah meluas ke seluruh dunia.
Dalam
bahasa
Jepang, Ikebana juga
dikenal dengan istilah kadō (
華道?, ka, bunga; do, jalan kehidupan) yang lebih menekankan
pada aspek seni untuk mencapai kesempurnaan dalam merangkai bunga.
Di
dalam Ikebana terdapat berbagai macam aliran yang masing-masing mempunyai cara
tersendiri dalam merangkai berbagai jenis bunga. Aliran tertentu mengharuskan
orang melihat rangkaian bunga tepat dari bagian depan, sedangkan aliran lain
mengharuskan orang melihat rangkaian bunga yang berbentuk
tiga dimensi sebagai benda
dua dimensi saja.
Pada
umumnya, bunga yang dirangkai dengan teknik merangkai dari Barat (flower arrangement) terlihat sama
indahnya dari berbagai sudut pandang secara tiga dimensi dan tidak perlu harus
dilihat dari bagian depan.Berbeda dengan seni merangkai bunga dari Barat yang
bersifat dekoratif, Ikebana berusaha menciptakan harmoni dalam bentuk
linier,
ritme dan
warna. Ikebana tidak mementingkan keindahan
bunga tetapi pada aspek pengaturannya menurut garis linier. Bentuk-bentuk dalam
Ikebana didasarkan tiga titik yang mewakili
langit,
bumi, dan
manusia
4. Tako atau Seni Layang-layang
Kesenian Layang-layang ini sudah ada sejak jaman periode Nara (649-793
AD). Design layang layang dari negeri ini cukup unik dan sangat mudah dibedakan
dengan design layang layang dari negara atau wilayah lain. Mainan ini dianggap
berbahaya karena talinya bisa bersentuhan dan mengganggu aliran kabel listrik
yang bisa berakibat fatal bagi pelaku dan orang lain. Layang layang hanya bisa
dijumpai di event khusus atau dalam festival budaya saja yang mau tidak mau
harus mereka hadirkan.
Berbagai
matsuri diselenggarakan sepanjang tahun di berbagai tempat di Jepang. Sebagian
besar penyelenggara matsuri adalah
kuil Shinto atau
kuil Buddha. Walaupun demikian, ada pula berbagai
"matsuri" (festival) yang bersifat sekuler dan tidak berkaitan dengan
institusi keagamaan.
Sebagian besar matsuri
diselenggarakan dengan maksud untuk mendoakan keberhasilan tangkapan ikan dan
keberhasilan panen (
beras,
gandum,
kacang,
jawawut,
jagung), kesuksesan dalam bisnis, kesembuhan
dan kekebalan terhadap penyakit, keselamatan dari bencana, dan sebagai ucapan
terima kasih setelah berhasil dalam menyelesaikan suatu tugas berat. Matsuri
juga diadakan untuk merayakan tradisi yang berkaitan dengan pergantian musim
atau
mendoakan arwah tokoh terkenal. Makna upacara yang dilakukan dan waktu
pelaksanaan matsuri beraneka ragam seusai dengan tujuan penyelenggaraan
matsuri. Matsuri yang mempunyai tujuan dan maksud yang sama dapat mempunyai
makna ritual yang berbeda tergantung pada daerahnya.
Pada
penyelenggaraan matsuri hampir selalu bisa ditemui prosesi atau arak-arakan
mikoshi, dashi (
danjiri) dan
yatai yang semuanya merupakan nama-nama kendaraan berisi
Kami atau objek pemujaan. Pada matsuri
juga bisa dijumpai chigo (anak
kecil dalam prosesi), miko
(gadis pelaksana ritual), tekomai
(laki-laki berpakaian wanita),
hayashi (musik khas matsuri), penari, peserta dan penonton yang
berdandan dan berpakaian bagus, dan pasar malam beraneka makanan dan permainan.
6.
Shogi
Shogi (
将棋 shōgi
?) atau catur
Jepang adalah
permainan papan dari
Jepang yang dimainkan oleh dua orang di atas
papan 9 lajur dan 9 baris yang berwarna sama. Permainan ini diperkirakan
berasal dari permainan
India kuno yang disebut
caturangga, dan termasuk dalam permainan papan
berstrategi yang sekelompok dengan
catur,
janggi dari
Korea, dan
xiangqi dari
Cina. Di seluruh dunia, shogi diperkirakan menempati urutan ketiga dalam
jumlah pemain setelah catur dan xiangqi.
[1][2]
Ciri
khas shogi yang sangat membedakannya dari catur adalah sistem memainkan kembali buah lawan yang
sudah ditangkap. Walaupun sudah naik pangkat, buah yang tertangkap akan kembali
ke pangkat semula. Buah lawan yang tertangkap menjadi milik pihak yang
menangkap, dan dapat diletakkan kembali di atas papan untuk memerangi mantan
majikan.
Kedua
belah sisi yang bermain dibedakan menjadi sente (
先手?) dan gote
(
後手?). Pemain sente
memainkan langkah pertama, diikuti pemain gote, begitu seterusnya secara bergantian hingga selesai. Sama
halnya dengan catur, permainan ini dimenangkan setelah mematikan raja lawan
(mencapai posisi
skak mat).
Dalam istilah shogi, skak mat disebut tsumi
(
詰み?). Dengan adanya sistem memainkan kembali buah lawan yang
sudah ditangkap, kemungkinan
remis adalah sangat kecil.
8.
Origami
Kesenian yang satu ini sudah sangat dikenal
di Indonesia, bahkan diajarkan ditaman kanak-kanak. origami
merupakan seni melipat kertas dari Jepang atau sesuatu (menampilkan bentuk dari
burung, serangga, dan bunga) yang dihasilkan dari seni melipat kertas (Isao
Honda, 1965). Origami
berasal dari kata ori yang berarti lipat, dan kami yang berarti kertas merupakan
seni tradisional melipat kertas yang berkembang menjadi suatu bentuk kesenian
yang modern. Origami sudah dikenal dibanyak Negara, secara umum untuk membuat
origami kita bisa menggunakan kertas biasa namun kebanyakan origami di Jepang
menggunakan kertas khusus untuk origami. Perbedaan antara kertas biasa dan
kertas origami hanyalah dari segi design dan warna saja yang sangat beragam
sehingga membuat origami menjadi semakin indah dan sama sekali tidak
berhubungan dengan teknik seperti lipatan kertas menjadi lebih mudah.
2.3 Festival Tahunan
Negara Jepang
1.
GION MATSURI (KYOTO)
GION
MATSURI merupakan street festival yang paling terkenal di Jepang. Biasanya
diselenggarakan di awal bulan sampai akhir bulan July. Puncak dari festival ini
dinamakan “YAMABOKO JUNKO” yang dilaksanakan pada tanggal 17 July dan 24 July
yang ditandai dengan prosesi iring-iringan beberapa kereta berbentuk rumah adat
Jepang (terbuat dari kayu) yang dilengkapi dengan 4 roda, dinaiki dan didorong
oleh masyarakat yang berpartisipasi. Masyarakat tersebut juga mengenakan
pakaian tradisional kimono dan lengkap dengan aksesorisnya seperti: samurai,
kipas tangan serta topi segitiga. Festival ini biasanya diadakan di Jalan
Kawaramachi dan Oike, Kyoto.
2.
AWA ODORI (TAKASHIMA)
Ini merupakan
festival tari terbesar di Jepang yang diadakan setiap tanggal 12 Agustus – 15
Agustus setiap tahun. Masyarakat yang terdiri dari pria, wanita dan anak-anak
sangat antusias mengikuti festival ini dan biasanya diselenggarakan di
sepanjang jalan Kota Tokushima. Para masyarakat yang berpartisipasi akan
mengenakan baju kimono katun lengkap dengan topinya. Lebih dari jutaan orang
berkumpul dan menyempatkan diri untuk menari bersama. Jika kamu sedang melintas
di jalan kamu juga bisa ikut menari bersama mereka tanpa harus merasa malu
3.
KANDA MATSURI (TOKYO)
Kanda Matsuri merupakan salah satu festival
perayaan agama Shinto yang terkenal di Tokyo, diadakan pada pertengahan bulan
May setiap tahun. Festival ini biasanya diselenggarakan di Kuil Kanda Myojin.
Para masyarakat beramai-ramai melakukan doa bersama di pagi hari, setelah itu
mereka beriring-iringan mendorong “Mikoshi”; sebuah kuil portable berukuran
besar yang dipindahkan dari satu kuil ke kuil lainnya. Parade ini berlanjut di
sepanjang daerah Kanda, Nihonbashi dan Akibahara, Tokyo. Dan kembali ke kuil di
sore hari.
4. SUKI
MATSURI, SNOW FESTIVAL (SAPPORO)
Festival Suki diselenggarakan pada bulan February setiap
tahun. Asal mula festival ini terjadi pada saat 6 murid local membangun
patung-patung yang terbuat dari es di tahun 1950. Sekarang festival Suki
Matsuri menjadi kontes internasional patung es raksasa di Kota Sapporo.
5. NEBUTA
MATSURI (AOMORI)
Festival Nebuta diadakan pada tanggal 2 Agustus – 7
Agustus setiap tahun. Nebuta adalah lantern raksasa berbentuk figure
orang-orangan, seperti pendekar jepang. Festival ini diselenggarakn pada sore
sampai malam hari di sepanjang jalan Kota Aomori. Para masyarakat beramai-ramai
mendorong lantern Nebuta dan diikuti dengan iringan permainan alat music
tradisional & tarian-tarian khas Jepang.
6. KISHIWADA
DANJIRI MATSURI (KISHIWADA, OSAKA)
Festival Kishiwada Danjiri diselenggarakan di Kota
Kishiwada, Osaka. Diadakan pada pertengahan bulan September. “Danjiri”
merupakan kereta dorong yang terbuat dari kayu dan beratnya bisa mencapai kebih
dari 3,000 kg. Festival Kishiwada Danjiri adalah festival yang dapat membuat
orang terkejut. Masyarakat yang berpartisipasi biasanya menarik-narik kereta
beroda empat tersebut dengan sangat cepat dan pemimpin pasukan melompat-lompat,
menari dan melakukan atraksi di atas kereta kayu.
7. TENJIN
MATSURI (OSAKA)
Tenjin Matsuri merupakan festival yang didukung oleh Kuil
Tenmangu di Osaka dan biasanya diadakan pada tanggal 24 – 25 July setiap tahun.
Bagian yang sangat penting terjadi pada hari ke dua di mana dilakukan
arak-arakan di jalan dan sungai. Para masyarakat mengenakan pakaian tradisional
kimono dan beramai-ramai menaiki perahu ke sungai. Puncak festival ini ditandai
dengan pertunjukkan kembang api yang sangat cantik. Para masyarakat dapat
menyaksikan kembang api dari jembatan dan tepi sungai.
8. KOCHI YOSAKOI (KOCHI)
Festival Kochi Yosakoi terjadi pada tahun 1954 di mana
masyarakat local menciptakan tarian Yosakoi Naruko. Festival terkenal ini
diselenggarakan di pertengahan bulan Agustus setiap tahun. Tarian ini selalu
diiringi lagu-lagu daerah/ rakyat masyarakat setempat yang berjudul Yosakoi
Bushi. Para masyarakat yang ikut serta menari dengan girangnya dan mereka
biasanya membawa tepukan tangan yang terbuat dari kayu. Tepukan tersebut
menghasilkan bunyi klik-klak yang membuat festival Kochi semakin meriah.
9. TANABATA MATSURI (MIYAGI)
Festival Tanabata diadakan pada tanggal 6 Agustus – 8
Agustus di Kota Dendai, Miyagi. Ini merupakan sebuah festival yang berdasarkan
legenda China tentang 2 bintang, yaitu: Altair dan Vega. Pada saat festival ini
berlangsung, para pengunjung dapat menyaksikan kertas dekorasi besar
berwarna-warni yang menghiasi jalan.
10. HAKATA
DONTAKU MATSURI (FUKUOKA)
Hakata Dontaku Matsuri diselenggarakan pada tanggal 3 May
– 4 May setiap tahun di Kota Fukuoka. Masyarakat dari kalangan anak-anak,
remaja bahkan usia lanjut sangat antusias dan menyempatkan diri untuk
berpartisipasi di dalam acara tersebut, seperti: pawai, parade-parade, marching
band dan tarian-tarian di jalan raya. Festival ini dapat diikuti oleh semua
warga negara yang menetap di Jepang dan tujuannya adalah untuk memerkan
kebudayaan unik dari setiap Negara yang berpartisipasi. Pakaian-pakaian yang
mereka kenakan juga sangat beragam dan berwarna-warni.
2.4 Musik Tradisional Negara Jepang
Ada dua jenis dalam musik
tradisional Jepang: seni musik dan musik yang diterapkan pada drama. Seni musik
memiliki beberapa gaya yang berbeda, masing-masing yang didirikan secara
terpisah di masing-masing periode sejarah Jepang. Secara umum, musik jepang
lebih mengutamakan vocal dari pada instumennya. Selain itu, musik tradisional
Jepang sering dikembangkan sebagai bagian dari drama seperti Noh, Kabukl, dan
Bunraku. Contoh dari beberapa musik jepang adalah
·
Gagaku
Gagaku adalah musik yang dilakukan di Pengadilan terutama di kalangan kaum
bangsawan dan berkuasa atas kelas. Gagaku diklasifikasikan kedalam tiga jenis
yaitu asli asing, asli jepang dan campuran. Dalam perkembangannya gagaku
digunakan dalam musik kontemporer
·
Noh-Noh
Pada akhir abad 14 berkembanglah seni drama Noh dengan sendiri yang disebut
Nohgaku musik, dan menari yang dikenal sebagai Shimai. Noh sangat bergaya
simbolis dan drama, dan biasanya dilakukan oleh beberapa musisi dan aktor
laki-laki. Nohgaku memiliki dua elemen di dalamnya: vokal dan instrumental.
Bagian vokal yang bernama Utai dilakukan oleh kedua pelaku dan chorus dari
delapan laki-laki dan memberitahu jalan cerita. Biasa menceritakan kish
perjuangan jaman dahulu.
Instrumen musik Jepang
Kebanyakan genre musik Jepang sampai saat ini masih banyak yang menggunakan
shamisen, atau tiga-gesekan alat musik paling sering disebut sebagai gitar
Jepang. Dalam kouta, atau lagu singkat biasanya dinyanyikan oleh Geisha dan
nagauta atau lagu lama seperti yang dilakukan di Jepang dan teater Kabuki noh,
shamisen yang menyediakan backbone untuk instrumentasi. Sebuah evolusi dari
jiuta atau bersahaja, gaya klasik shamisen musik dan dikembangkan oleh musisi
buta Shirakawa Gunpachiro dan Takahashi Chikuzan adalah tsugaru-jamisen di mana
terdapat lebih bebas dan improvisasi flashy fingerwork pada instrumen.
Instrumen lain yang paling sering digunakan di Jepang adalah musik Taiko,
atau drum Jepang. Ketuk ini instrumen tanggal sejauh kembali sebagai 6. dan 7.
Abad, dan selama masa perang itu digunakan terutama untuk menjaga musuh di
teluk dan untuk menyampaikan perintah ke pejuang. Taiko yang datang dalam
berbagai ukuran dan biasanya merupakan bagian integral dari ensembles khususnya
musik selama festival.
Ada lainnya instrumen tradisional Jepang seperti biwa, pendek berkerah
fretted lute; yang ryuteki, seruling yang terbuat dari bambu dan digunakan
dalam gagaku yang merupakan gaya musik yang berhubungan dengan Jepang Imperial
Court; yang kokyu, string diputar dengan instrumen sebuah busur yang memiliki
bentuk, suara dan unik bohong ke Jepang tidak seperti shamisen. Yang berpola
kokyu bahkan telah di non-tradisional seperti Jepang genre musik jazz dan
blues.
Perkembangan pada akhir 19. Dan awal abad ke-20 membuka telinga dari orang
Japanese ke genre baru seperti enka, di Jepang versi Amerika sensasionil negara
ballads, pop atau kayokyoku Barat. Kayokyoku nanti berkembang ke J-pop Jepang
atau pop – sebuah gaya yang lebih pasti dengan pengaruh Barat. Rock and roll dengan
sweeping seluruh dunia pada tahun 1960-an dan 1970-an, J-rock atau rock Jepang
yang menyerang scene musik Jepang juga.
Berikut beberapa gambar beserta penjelasan mengenai alat musik tradisional
Jepang
No
|
Nama alat musik
|
Penjelasan
|
Gambar
|
1
|
Horagai
|
Ia adalah cangkang yang digunakan
sebagai trompet. Ia dipasangi dengan pipit gangsa ataupun kayu. Zaman dulu,
masyarakat Jepang memakai instrumen ini dalam upacara atau perayaan. Begitu
pun samurai, yang menggunakan instrumen ini sebagai penanda (sinyal) semasa
perang dulu.
|
|
2
|
Naruko
|
Naruko (鳴子) adalah perkusi dari kayu asal Jepang. Pada awalnya naruko adalah alat pertanian untuk menakuti kawanan burung dan hewan pengganggu agar tidak
memakan padi yang sedang di tanam
di sawah. Bentuknya berupa
papan kecil yang digantungi bilah-bilah kecil dari bambu atau kayu pada kedua
sisinya. Di sawah, alat ini digantung dengan memakai tali atau kawat. Bila tertiup angin, bilah-bilah kayu akan beradu
membuat suara ribut.
Naruko sekarang ini lebih banyak dipakai untuk menari, terutama
dibunyikan sewaktu menarikan yosakoi.
|
|
3
|
Taiko
|
Taiko (太鼓) berarti "drum besar" dalam bahasa Jepang. Nagado-daiko (長胴太鼓, taiko yang berbadan
panjang). dapat dipasang di atas sebuah dudukan dan dimainkan seperti taiko
lainnya, tapi biasanya digantungkan melintang ke bahu
|
|
4
|
Tsuzumi
|
Tsuzumi (鼓 tsuzumi) adalah drum Jepang. Drum ini terdiri dari tubuh kayu
yang berbentuk seperti jam pasir. Tsuzumi memainkan
peran dalam teater Noh dan Kabuki, tetapi juga digunakan dalam min'yō (民謡 minyō), atau lagu rakyat Jepang.
Tsuzumi juga disebut sebagai kotsuzumi (小鼓 kotsuzumi), atau "tsuzumi
kecil."
|
|
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Jepang adalah sebuah negara yang dipenuhi dengan berbagai
macam kesenian tradisional dan mereka selalu menjaga semua kesenian tersebut.
Layaknya Indonesia, Jepang juga memiliki alat musik tradisional, festival
tahunan, dan berbagai kesenian lainnya.
Demikian makalah ini kami sususun,
mohon maaf bila banyak kekurangan. Namun ada beberapa point yang dapat saya
simpulkan yang berupa penilaian atau argumentasi terhadap budaya
jepang.Keanekaragaman budaya jepang memiliki nilai esensi yang tinggi dengan
karakteristik yang berbeda-beda.Indonesia perlu mengaplikasikan program-program
masyarakat jepang dalam mempertahankan budyanya. Kebudayaan jepang memiliki
nilai budaya yang tinggi, yang sampai sekarang masih mengkombinasikan budaya
tradisionalnya ditengah zaman modern saat ini.
3.2 Saran
Menyadari masih banyak nya kekurangan dalam penulisan
makalah ini dan masih banyak informasi di dalam makalah ini saya sebagai
penulis menerima segala saran dan kritik yang membangun demi memperbaiki segala
kekurangan di dalam makalah ini
DAFTAR PUSTAKA
Untuk gambar nya bisa cari sendiri ya soalnya udah hilang